24 Juli 2012

Misteri Dibalik Pasir Hisap

Pasir Hisap
Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2000 jiwa manusia.
Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup.
Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar.
Akan larut jika permukan pasir hisap terganggu
Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hisap sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas.
Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.
Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hisap yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.

Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.
Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.
Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.
Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil
Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hisap umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hisap tersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga.
Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut. Setelah di kalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.
Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hisap “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu.
Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hisap tersebut untuk sementara waktu.
Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap
Sebenarnya sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.
Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.
Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.

Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.
Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.
Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.
Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.
Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.
Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.
Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.
“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.
Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.
Sabar dan tenang
“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.
Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.
Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.
Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.

Lubang Hitam Ini Melahap Bintang

Astronom yang mengira berhasil memecahkan misteri kilatan tak biasa di galaksi jauh mengatakan, kilatan itu berasal dari lubang hitam masif yang melahap bintang. Seperti apa?
Energi luar biasa itu pertama kali dideteksi satelit Swift NASA pada 28 Maret lalu. Kemudian, keberadaan energi ini dipastikan pesawat luar angkasa dan teleskop di Bumi. Awalnya, beberapa ilmuwan mengira kilatan itu merupakan ledakan sinar Gamma dari bintang jatuh.
Namun, kilatan dari bintang jatuh biasanya hanya bertahan beberapa jam saja. Pada kilatan ini, kilatan tak menghilang melainkan terus mengilat berlanjut menjadi lebih terang dan memancarkan radiasi energi tinggi beberapa bulan kemudian.
Setelah meneliti data, ilmuwan menyimpulkan, bintang berukuran tak terduga seukuran matahari terhisap lubang hitam kuat. Saat lubang hitam menghisap bintang, terpancar sinar energi ke Bumi yang terekam teleskop. ‘Pesta bintang’ ini terjadi di jantung galaksi 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sekitar enam triliun mil).
“Jelas kejadian berbeda dari yang pernah kita lihat,” kata astronom Joshua Bloom di University of California, Barkeley yang mengklasifikasikan peristiwa langka ini.
Lubang hitam sendiri merupakan inti super padat berputar dari galaksi yang menghisap apa pun di sekitarnya.
Hingga kini, cara tumbuh besarnya masih menjadi misteri. Ilmuwan mengira, observasi terbaru ini bisa membantu memahami cara terbentuknya galaksi. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science.

Ini Dia Rahasia Menyeramkan Lubang Hitam

Lubang HitamLubang hitam memiliki ukuran yang sangat luar biasa besarnya saja miliaran kali besar matahari semua benda yang berada di dekatnya maka akan di sedot kedalam lubang hitam kini besarnya semangkin menghawatirkan sudah banyak benda yang di hisapnya sehinga ukuranya semangkin tamabah besar.
Para peneliti dari University of Leicester di Inggris dan Monash University di Australia mengungkapakan hasil temuanya lubang hitam bisa tumbuh sangat besar dalam waktu sangat cepat.
Lubang hitam tumbuh dengan menghisap gas yang membentuk sebuah disk di sekitar lubang dan spiral dalam dan baiasanya lubang hitam tidak bisa dengan cepat tumbuh kini dengan adanya tabrakan antara benda lubang hitam kini tumbuh dengan cepat dan bisa saja sebsar alam semsta dan menyedot apa aja.
“Lubang hitam tumbuh sangat cepat setelah peristiwa Big Bang,” katanya. Lubang hitam tumbuh dengan menyedot gas yang ada di semesta.
“Perhitungan kami menunjukkan, lubang hitam bisa tumbuh seribu kali lebih cepat ketika menghisap gas,” kata Chris Nixon dari Leicester.
Setiap galaksi memiliki lubang hitam seperti Galaksi Bima Sakti yang memiliki lubang hitam dengan berat miliaran kali berat dari matahari
“Hampir tiap galaksi memiliki lubang hitam di pusatnya,” kata peneliti Leicester, Andrew King seperti dikutip UPI.
Yang menjadi ketakutan saat ini adalah dengan pertumbuhan besar lubang hitam yang sangat cepat maka lubang hitam ini bisa saja menghisap semua yang ada di galaksi bima sakti salah satunya bumi bisa saja terisap di dalamnya.

Lubang Hitam Pemakan Asteroid Mengancam Bumi


Apa jadinya kalau Bumi pelanet tempat kita tingal sampai di makan oleh sebuah lubang hitam raksasa pastinya inilah akhir dari kehidupan manusia di bumi.
Para ilmuan NASA mendeteksi sebuah cahaya terang yang berada di sebuah lubang hitam yang bernama   Sagitarius A. energi yang keluar dari lubang hitam ini mencapai 100 kali lebih terang dibanding lubang hitam biasa.
Paarahnya lagi letak luabang hitam ini berada  tepat di pusat Bima Sakti. Lubang hitam ini diduga melahap asteroid dan menciptakan api yang bahkan bisa tampak dari Bumi. Lubang hitam ini juga di kelielingai banyak Asteroid dan komet yang jumlahnya mencapai triliunan.
“Orang ragu apakah asteroid ini dapat terbentuk di lingkungan keras dekat lubang hitam raksasa yang Asteroid ini digunakan lubang hitam sebagai bahan bakar membuat api,” kata kastytis Zubovas dari University of Leicester di Inggris.
Jika bumi kita ini berada dekat dengan lubang hitam ini sama saja akhir dari kehidupan di bumi karena banyaknya astroid yang berada di dekat bumi akan terhisap kedalam lubang hitam ini.
“Jika Bumi berada terlalu dekat Sagitarius A, ini bisa menjadi akhir kehidupan di planet ini,” tutupnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Harapan kita dan banyak orang lainya jangan sampai Bumi kita tercinta ini sampai di lahap lubang hitam raksasa yang sunguh menakutkan.

12 Juni 2012

Tumbuhan Dari Zaman Es Ditemukan di Goa dan Masih Bertahan Hidup

Tumbuhan Dari Zaman Es Ditemukan di Goa dan Masih Bertahan Hidup


Zaman es sudah berlalu puluhan ribu tahun yang lalu. Saat itu permukaan Bumi masih dalam keadaan gelap. Penyebab terjadinya zaman es salah satunya adalah akibat terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering menimpa planet bumi.
Zaman es terakhir dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu dan berakhir kira-kira 10.000 tahun lalu atau pada awal kala Holocene (akhir Pleistocene). Proses pelelehan es di zaman ini berlangsung relatif lama dan beberapa ahli membuktikan proses ini berakhir sekitar 6.000 tahun yang lalu.
Tapi tumbuhan sudah ada dizaman itu dan kii sudah punah. Kepunahan terjadi akibat panasnya cahaya matahari. Hanya sedikit tumbuhan yang bisa selamat dalam kondisi dingin ke panas dan berusia puluhan ribu tahun zaman kini.
Namun ternyata tidak!
Zaman es diperkirakan masih terjadi di goa-goa terdalam di “Negari Tirai Bambu” China. Tersembunyi di dalam goa, fragmen dari zaman es Bumi masih selamat. Walaupun tidak ada mammoth yang masih selamat, tetapi sebuah tumbuhan kecil yang merepresentasikan 30.000 tahun lalu diperkirakan masih ada.
Di dalam goa inilah terdapat tumbuh-tumbuhan spesial karena dapat melakukan fotositesis nyaris di kondisi tanpa cahaya seperti tumbuh-tumbuhan pada zaman es yang mana spesies lainnya hilang tak berbekas.
Peneliti dari Chinese Academy of Science dan Natural History Museum Inggris menyatakan telah mengidentifikasi tujuh spesies jelatang dari Provinsi Guaxi dan Yunnan.
Para peneliti masih belum mau mempublikasikan foto spesies tersebut. Namun kira-kira mirip seperti pohon Jelatang (Poison Ivy) pada gambar ini.
Jelatang atau dalam bahasa Inggris disebut poison ivy adalah jenis tumbuhan berbulu halus yang bisa menyebabkan gatal di kulit.
Seharusnya di kedua provinsi tersebut terdapat tumbuhan tropis.
Namun, tujuh spesies yang ditemukan tidak mirip dengan tumbuhan tropis.
Jelatang tersebut ditemukan di tempat-tempat gelap, di mana jarang ada sinar matahari.
Fakta yang ada, kemungkinan jelatang untuk bisa hidup di kegelapan hanya 0,02 persen.
Jelatang (Poison Ivy) ini termasuk tumbuhan yang berbahaya. Jika terkena bulu-bulunya maka akan terjadi iritasi kulit yang sangat parah. Mungkin karena pertahanan seperti inilah spesies ini dapat bertahan.
Hal ini sangat tidak mungkin terjadi di zaman sekarang ini sehingga kemungkinan zaman es masih berlangsung di goa tersebut.
Lingkungan yang memungkinkan jelatang macam ini bisa hidup adalah pada zaman es.
Goa dan jelatang ini merupakan sisa-sisa dari kehidupan zaman es yang masih ada di planet ini.
Selain itu, ada kemungkinan lainnya yang memungkinkan hal ini terjadi, yaitu evolusi pada jelatang.
Akan tetapi, umur dari goa tersebut hanya satu juta tahun yang berarti bahwa evolusi pada jelatang terjadi sangatlah cepat.
Pada masa kini, Jelatang atau Poison Ivy ialah tumbuhan yang berbahaya karena memiliki racun.

Jika terkena bulu-bulunya maka akan terjadi iritasi kulit yang sangat parah. Mungkin karena pertahanan hidup seperti inilah spesies ini dapat bertahan.
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah contoh evolusi yang sangat cepat, mereka akan meneliti hal ini secepatnya. (Natgeo)

*****

Gletser Mencair 100 Kali Lebih Cepat, Umat Manusia Dalam Bahaya!

Vienna, Swiss – Ilmuwan mengklaim gletser seluruh dunia telah mencair 100 kali lebih cepat dalam kurun 350 tahun. Bahayanya, ini berdampak pada jutaan manusia yang bergantung pada air tawar.
Klaim itu berdasarkan studi di Patagonia, Amerika Selatan dengan 270 gletser Patagonia setara dengan 1.700 kali kuantitas air di danau Windermere. Studi yang dilakukan Profesor Neil Glasser dari Aberystwyth University menganalisis jumlah batuan yang ditinggalkan oleh gletser yang sudah lenyap.
Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es besar dan terbentuk di atas permukaan tanah yang berjalan sangat lambet, kadang berupa sungai es dan merupakan akumulasi dari endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama.
Sejak Zaman Es berakhir di Patagonia pada pertengahan abad 17, kawasan itu sudah kehilangan 145 kubik es. Ini disebabkan peningkatan suhu yang mencapai 1,4 derajat Celcius di kawasan itu. Demikian laporan di jurnal Nature Geoscience.
“Gletser sudah sangat berkurang dalam kurun 30 tahun terakhir. Ini melebihi perkiraan kami,” ujar Profesor Glasser. “Dan ini sangat menakutkan,” katanya lagi.
Ia yang melakukan penelitian bersama dengan ilmuwan dari University of Exeter dan Stockholm University mengatakan kawasan gletser Amerika Selatan, sama seperti gletser di Pegunungan Alpen ataupun kawasan Bumi utara, mengalami pengurangan gletser drastis.
“Ini pembunuhan bagi masyarakat Himalaya. Dalam jangka pendek memang menguntungkan karena mereka mendapatkan air tawar lebih banyak saat musim kemarau. Tapi, dalam jangka panjang, ini masalah besar,” kata Profesor Glasser lagi.
Tak hanya berhenti sampai di situ, dilaporkan lapisan ozon di Kutub Utara juga makin parah pada musim dingin ini, dikarenakan cuaca dingin di bagian atas atmosfir.
Pada akhir bulan Maret, 40 persen lapisan ozon di stratosfir telah rusak, naik dari sebelumnya yang kerusakannya masih berkisar 30 persen. Demikian seperti yang diberitakan BBC News.
Lapisan ozon di kutub utara
Lapisan ozon melindungi manusia dari kanker kulit, tapi lapisan gas tersebut rusak karena polusi industri kimia. Kerusakannya adalah reaksi dari kondisi dingin di stratosfir akibat polusi industri kimia.
Beberapa zat kimia sudah dilarang penggunaannya melalui perjanjian Montreal Protocol dari PBB, namun keberadaan zat-zat tersebut bakal bertahan lama di atmosfir hingga berpuluh-puluh tahun.
Meski mendinginnya suhu stratosfir merupakan peristiwa tahunan di wilayah kutub selatan, akan tetapi gambaran mengenai kutub utara masih belum bisa diprediksi.
Pada musim dingin, ketika wilayah kutub utara biasanya hangat di daratnya, suhu 15-20 km di atas permukaan Bumi malah berbanding terbalik.
“Tingkat kerusakan lapisan ozon pada musim dingin tergantung pada kondisi meteorologi,” ujar Michel Jarraud, Sekjen dari World Meteorogical Organization (WMO).
“Kerusakan lapisan ozon pada tahun 2011 menunjukkan bahwa kita harus waspada dan membuka mata pada situasi di kutub utara dalam beberapa waktu ke depan,” tambah Jarraud.
Rusaknya lapisan ozon membuat sinar ultraviolet-B yang berbahaya dari matahari bisa masuk ke atmosfir. Hal ini bisa menyebabkan kanker kulit, katarak, kerusakan sistem kekebalan tubuh. WMO telah memperingatkan warga dunia untuk mewaspadai hal ini.
Perjanjian Montreal Protocol yang telah disepakati pada tahun 1987, telah melarang penggunaaan zat Chlorofluorocarbon (CFC) yang dulu banyak digunakan untuk lemari es.
WMO menguak data ini pada acara pertemuan tahunan European Geosciences Union (EGU) di Vienna, Austria.

Fenomena Lubang Menganga “Sinkhole” Tanah Amblas ke Dalam Bumi

Pernahkah Anda melihat lubang besar menganga dari permukaan Bumi? Lubang semacam ini lebih terkenal dengan sebutan Sinkhole. Bagaimana bisa muncul?
Sinkhole muncul ketika sepetak tanah runtuh dan meninggalkan jejak seperti kawah di permukaan Bumi. Menurut US Geological Survey (USGS), fenomena ini umum terjadi di Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee dan Pennsylvania.
Tanah di bawah negara-negara ini kaya akan batuan yang mudah larut seperti kapur, karbonat dan garam. Ketika air tanah mengalir melalui batuan ini, air menggerogoti batuan ini dan menyisakan lubang di bawah tanah dan gua.
Sinkhole, ditengah pemukiman di Guatemala
Ketika atap dari salah satu gua runtuh, tanah di atasnya akan runtuh juga. Beberapa sinkholes secara bertahap akan diisi dengan debu atau pasir di atasnya. Namun, ada juga yang mengikis permukaan ketika batuan mudah larut terkena hujan dan angin.
Sinkhole paling berbahaya adalah ketika mereka runtuh tiba-tiba. Di beberapa kasus, air tanah mengisi saluran gua-gua bawah tanah karena kekeringan atau karena manusia mengalihkan aliran air tanah untuk pertambangan, air minum atau irigasi.
Tanpa adanya dukungan air dari bawah, tanah di atas akan runtuh. Dalam kasus lain, atap gua menjadi terlalu lemah untuk menyangga berat tanah di atasnya. Sinkhole bisa menelan mobil, rumah dan bahkan menguras seluruh danau tanpa peringatan secara tiba-tiba.
Sinkhole fenomena
Pada September 1999, Lake Jackson dekat Tallahassee, Florida, yang awalnya diukur lebih dari 16 kilometer persegi, hampir hilang sama sekali. Seperti dikutip sciencedaily, air di danau itu hilang dan sedalam 15 meter.
Sinkhole di Sichuan Yinbin, China.
Sebelumnya, sebuah lubang raksasa atau yang dikenal dengan fenomena sinkhole terjadi di Sichuan, Cina.
Lubang dengan lebar lebih dari 21 meter ini terjadi tiba-tiba dan belum diketahui sebabnya. Lubang yang mirip kawah ini ada di halaman belakang rumah Zhang Fengrong, 58 tahun.
Ini bukan kejadian yang pertama kali di Cina. Tahun lalu, di sebuah jalan tol di Zhejiang, juga muncul lubang raksasa selebar 8 meter.
Menurut Fengrong, dia mendengar suara bergemuruh sekitar pukul 2 dinihari. Fengrong yang sedang terlelap langsung bangun. Dia bergerak ke arah suara hebat itu berasal, setelah meliat, dia kaget luar biasa. Ada sebuah lubang menganga lebar yang terus membesar mendekati bangunan rumahnya.
Fenomena Sinkhole sebelum amblas, pas berada di bawah sebuah rumah
Awalnya, kata Fengrong, hanya sekitar tiga meter tapi lama kelamaan terus membesar. Dalam 24 jam, lubang itu menjadi selebar lebih dari 21 meter. Adapun kedalamannya belum ketahuan.
“Saya mencoba melempar tali sepanjang 40 meter, tapi belum sampai dasar, terus melempar tali dengan panjang 60 meter, masih belum sampai juga,” kata Fengrong seperti diberitakan dari laman Orange.
Bila berdiri di tepi lubang, menurut Ferong, seperti ada suara air di dasar lubang. Tapi ketika dilempar batu, sama sekali tak ada suara air.
Sinkhole ditengah jalan raya
Fengrong dan keluarganya sekarang mengungsi ke sebuah rumah yang disediakan pemerintah setempat. Para tetangganya juga sibuk membantu mereka mengangkut barang-barang. “Kami takut lubangnya terus membesar dan rumah kami jadi korban,” katanya.
Sebelumnya, fenomena sinkhole atau lubang raksasa yang terjadi tanpa sebab terjadi di Schamalkalden, Jerman. Lubang ini muncul tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya. Selain di Jerman, di Guatemala juga pernah ada kejadian serupa.
Sinkhole dijalanan tengah kota
Pada tahun 1981 silam, sebuah sinkhole sedalam 100 kaki (30,5 meter) muncul di Winter Park dekat Orlando, Florida.
Lubang menganga tersebut menelan sebuah rumah dan sebagian gedung dealer mobil. Helikopter besar dikerahkan untuk mencoba mengangkat beberapa mobil mahal keluar dari sinkhole tersebut, namun kendaraan-kendaraan itu terus terperosok lebih dalam dan tak pernah terlihat lagi.
Badan Survei Geologi AS menyatakan, peristiwa terbentuknya sinkhole umumnya terjadi di daerah-daerah di mana batuan dasar adalah batu-batu gamping, atau bebatuan lain yang bisa dilarutkan dengan air tanah. (sm/fn/inl/tm/icc.wp.com)

The Sims 3 - New Real House