26 Februari 2010

tokoh-tokoh the great queen seon deok dalam catatan sejarah korea

Ratu Seon Deok

Raja ke-27 Shilla dan merupakan raja wanita pertama yang memerintah pada tahun 632 – 647.
Sebelum dia naik tahta , tahun 631 tahun, chilsuk dan seokpum melakukan pemberontakan.
Awal pemerintahannya berfokus pada mata pencaharian bagi masyarakat miskin dengan memanfaatkan Cheomseongdae untuk membantu para petani. Sehingga membuat ratu seondeok menjadi sangat dipuja.
Mendorong meluasnya Buddhisme dan membangkitan kembali agama Buddha dalam.
Pada tahun 636 pemerintahannya memulai perang melawan Baekje.
Meninggal 8 Januari 647 ketika terjadi pemberontakan yeoksin oleh Bidam.
Keluarga

  • Orangtua: jinpyeongwang , istrinya Maya
  • Saudara : Cheonmyeong dan Seonhwa – keberadaan seonhwa masih controversial
  • Ipar : Kim Yong-chun (suami Cheonmyeong) dan Jang Seo-dong ( suami dari Seonhwa)
  • Keponakan: Kim Chun-chu atau Muyeol , Kim Yeon-chung, dan Uija
  • Sepupu: jindeokyeowang
  • Suami (Catatan dari Samguk Yusa ) : Eumgalmunwang (menikah dengan ratu setelah satu tahun pemerintahan ratu.)
  • Suami (Menurut catatan The Annals of the Hwarang) : Kim Yong-chun (NSM-Munheungwang ) ( putra sulung Jinji ), Heumban (kerabat ratu- kemungkinan paman), dan Eulje (atas nama ratu bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan Silla)

Kim Yushin

Kim Yushin merupakan salah satu jendral terbesar dalam sejarah korea karena jasanya mempersatukan semenanjung Korea.
Ia adalah fokus dari berbagai cerita dan legenda, dan dikenal oleh kebanyakan warga Korea yang sudah berumur lanjut.
Ia pernah diperintahkan untuk menundukkan pasukan pemberontak, tetapi pasukannya menolak untuk bertempur karena mereka telah melihat sebuah bintang besar jatuh dari langit dan menganggap ini pertanda buruk. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri pasukannya, Jenderal besar menggunakan layang-layang untuk membawa sebuah bola api ke langit. Para prajurit, melihat bintang kembali ke surga, bersatu dan mengalahkan pemberontak. Hal ini juga terkait bagaimana Jenderal Kim cerdik menggunakan layang-layang sebagai sarana komunikasi antara pasukannya ketika mereka telah menjadi dibagi antara pulau dan daratan.
Keluarga
  • Orangtua : gimseohyeon
  • Saudara: brig gimbohui
  • Istri: youngmo (Anak Hajong)
  • Anak: gunseung

Lady Mishil

Keberadaanya Lady Mishil masih kontroversial karena eksistensinya tidak disebutkan dalam Samguk Sagi dan Samguk Yusa.
Tetapi kekuasaannya terbukti ketika ia mampu membujuk para bangsawan untuk mengusir Raja Jinji dari takhtanya.
Keluarga
  • Orangtua: Mijinbu dan Lady Myodo
  • Saudara : Misaeng Rang
  • Suami : lord sejong ,lord sadaham , seolwonrang, Raja Jinheung, dongryuntaeja, raja jinji , jinpyeongwang
  • Anak : lord hajong, lord okjong, lord bojong, Pangeran Sujong, Putri Banya, Princess Nanya , Princess Aesong, Princess Bohwa

Bidam

Tahun lahir, siapa orang tuanya dan seluruh rincian tentang sejarah ataupun prestasi Bidam tidak ada sama sekali, yang ada hanya catatan pemberontakannya.
Tahun 645 menjabat sebagai Sangdaedeung.
Tahun 647, bidam dan yeomjong menyatakan bahwa penguasa wanita tidak dapat memerintah negara ini sehingga dia melakukan pemberontakan yeoksin.
Menurut Jumong pemberontakan Bidam terjadi lebih dari 10 hari.
17 Januari 647, bidam dan yeomjong dihukum mati bersama-sama dengan 30 orang lainnya.


Kim Chun-chu atau Raja Muyeol

Raja Silla ke 29 yang memerintah tahun 654 -661
Bersatunya 3 kerajaan ketika pemerintahan Muyeol
Orangtua
  • Kakek: Raja Jinji
  • Orang tua : NSM- Munheungwang dan Cheonmyeong
  • Paman : gimyeonchung
  • Istri pertama: boragungju seolssi (Anak Bojong)
  • Bibi: Ratu Seondeok (bibi dari pihak ayah)

Kim Alcheon

Eksistensi Alcheon tercatat dalam sejarah antara tahun 636-654.
Merupakan pendukung politik Ratu Seondeok dan membantunya mendapatkan tahta setelah kematian raja Jinpyeong.
Menjabat sebagai Chief Of Royal Palace Guard dari ratu seondeok.
Ketika pemerintahan Jindeok dipromosikan menjabat sebagai sangdaedung.

Kim Yu Shin

Kim Yushin adalah anak dari Jenderal Kim Seohyeon dan Lady Manmyeong yang merupakan puteri dari Raja Jinheung . Disebutkan pula kakeknya adalah Perdana Menteri Muruok. Juga dikatakan bahwa ia adalah keturunan dari Raja Guhae, Pempimpin terakhir Geumgwan Gaya. Hal ini menunjukkan darah bangsawan yang kuat dalam diri Yusin. Ia dilahirkan di Gyeyang, Propinsi Jincheon pada tahun 595.
Kim Yusin berusia 15 tahun saat menjadi Hwarang, saat berusia 18 tahun ia menjadi ahli pedang dan menjadi seorang komandan (gukseon). Pada usia 34 tahun ia mendapat kepercayaan untuk menjadi pemimpin pasukan Silla.
Yusin dikenal sebagai jenderal yang memimpin penyatuan semenanjung Korea. Walaupun sebenarnya Silla memiliki banyak jenderal, tetapi Yusin adalah yang paling terkenal dalam perang itu. Ia adalah orang yang paling berpengaruh di Semenanjung Korea dan pemakamannyapun layaknya seorang raja. Samguk Sagi menceritakan riwayat Kim Yusin ini dalam tiga volume, lebih panjang dari cerita tentang persona-persona lainnya. Ini menunjukkan kebesaran namanya dalam sejarah Korea.
Ia awalnya menjadi pimpinan pasukan Yonghwa-Hyangdo “Band of the Dragon Flower Tree” (= the Nagavrksa tree). Tekadnya untuk mempersatukan semenanjung Korea telah terlihat sejak usia muda. Pada tahun 611 M, saat ia berusia 17, ia tahun melihat pasukan Mongol, Goeryo, dan Baekje yang hendak menguasai Silla. Ini membuatnya marah dan terguncang. Kemudian ia menyepi di sebuah gua di Gunung Chung’ak (Pu’ak). Gua tersebut diperkirakan adalah Kuil Gua Sinsón yang berada di Gunung Tansók di Sómyón, Propinsi Wólsóng
Setelah melakukan puasa, ia kemudian bersumpah kepada surga/langit untuk mensejahterakan negerinya. Yusin berdiam di gua itu selama empat hari. Kemudian ia bertemu seorang tua yang bernama Nansung. Konon Nansung adalah seorang yang waskita. Nansung kemudian memberikan petunjuknya kepada Yusin bagaimana cara untuk mewujudkan sumpahnya. Setelah memberikan pentunjuknya, Nansung mewanti-wanti Yusin untuk tidak menyalahgunakan petunjuknya. Nansung kemudian menghilang.
Pada tahun 612, Yusin kembali menyendiri di sebuah gua di Gunung Inbak. Ia membawa pedangnya dan memohon pedangnya agar Surga memberkati pedang tersebut. Pada malam hari ketiga, sinar dari bintang di langit menyinari pedangnya hingga pedang tersebut bergetar hebat.
Dalam Samguk Yusa diceritakan bahwa Yusin sangat fokus dalam usahanya untuk menyatukan Tiga Kerajaan. Mata-mata Goeryo yang menyusup di Silla mengetahui potensi bahaya Yusin ini bagi negeranya. Mata-mata tersebut memutuskan untuk menghabisinya. Yusin hampir terjebak namun kemudian ia diselamatkan oleh tiga orang gadis yang ternyata adalah tiga orang dewi.
Pada tahun 629 M terjadi pertempuran Silla melawan Kogoeryo. Yusin saat itu bertempur di bawah pimpinan ayahnya Kim Sóhyún. Silla melakukan pertempuran untuk menaklukkan Benteng Nangbi. Namun banyaknya korban membuat lunturnya semangat juang para pasukan. Yusin yang saat itu telah menjadi komandan pasukan kecil segera bergegas mengenakan baju zirahnya dan memacu kudanya menuju musuh. Ia kemudian berhasil membunuh jenderal musuh. Pasukan Silla yang melihat ini kemudian memanfaatkan keadaan ini dan melakukan serangan habis-habisan. Musuh akhirnya menyerah.
Pada tahun 645 M, Yusin menjadi pimpinan pasukan Silla dan memperoleh kemenangan besar dalam pertempuran melawan Baekje. Dalam perjalanan pulangnya ia mendengar bahwa pasukan Baekje lainnya tengah dalam perjalanan menyerang. Yusin segera memacu kudanya menghadapi musuh tanpa sempat kembali ke rumah. Setelah berhasil mengalahkan pasukan Baekje tersebut ia menuju istana untuk melaporkan keadaan pertempuran. Namun lagi-lagi ia mendapat kabar bahwa pasukan Baekje yang lainnya siap menyerang. Tanpa pulang ke rumah dahulu ia segera memacu kudanya lagi untuk mempersiapkan pasukan menghadapi musuh.
Saat pasukan Yusin menuju medan pertempuran, mereka melewati rumah Yusin. Anak, siteri, dan pelayannya menungguinya di depan rumah. Yusin berlalu tanpa menoleh. Setelah 50 langkah ia berhenti dan memerintahkan seorang tentaranya untuk mengambil air dari sumur rumahnya. Saat meminum air sumur tersebut, Yusin berkata, “Rasa air rumahku masih seperti yang dulu.”. Melihat jenderalnya yang demikian, pasukan Yusin menjadi bersemangat dan tidak kecewa karena harus berpisah dengan kesenangan dalam rangka mempertahankan negara.
Saat mereka berhadapan dengan pasukan Baekje, pasukan Baekje tidak yakin dapat memenangkan pertempuran dan mereka memutuskan mundur. Ratu yang mendengar hal ini menjadi gembira dan memberikan penghargaan kepada Yusin.
Selain legenda-legenda tersebut, juga terdapat legenda lain dari Tokoh Yusin ini. Ssatu cerita menyebutkan bahwa dalam suatu peperangan melawan pemberontak, mental pasukannya pernah jatuh akibat terjadinya peristiwa bintang jatuh. Dengan cerdiknya, Yusin mengangkat kembali bintang itu ke langit dengan tipuan laying-layang.
Kisah lain menyebutkan bahwa dalam suatu perjalanan pasukan Yusin menghadapi udara yang sangat dingin. Para tentara merasa sangat kedinginan. Yusin justru melepaskan baju zirahnya dan membiarkan tubuhnya tidak memakai baju. Melihat hal ini, tentaranya menjadi segan untuk mengeluhkan udara dingin tersebut.
Terdapat juga beberapa kisah antara Yusin dan Su Ting-fang, Jenderal Tang. Diceritakan suatu saat persiapan pertempuran aliansi Tang dan Silla sudah akan selesai. Tiba-tiba terdapat burung yang terbang di atas kepala Su Ting-fang. Peramal menterjemahkan hal tersebut sebagai pertanda buruk. Namun Yusin tidak percaya akan itu. Katanya, “burung kecil tidak akan mengacaukan rencana kita yang sempurna ini”, kemudian pasukan tetap diterjunkan.
Yusin memiliki kaitan yang kuat dengan keluarga kerajaan. Adiknya menjadi isteri sahabatnya yang nantinya juga akan menjadi raja, Kim Chuncu. Kim Chuncu nantinya akan menjadi raja dengan gelar Raja Muryol/Munyol pada tahun 654 M. Pada masanyalah usaha penyatuan semenanjung Korea mulai terwujud. Ia dan Kim Yusin merupakan tokoh utama penyatuan tersebut.
Pada tahun 642 Baekje menduduki beberapa wilayah Silla. Chuncu sangat marah dan berencana meminta bantuan pasukan ke Kogoeryo. Chuncu ternyata ditahan di Kogoeryo. Yusin yang mendengar hal ini segera mengumpulkan 3000 orang yang siap berjuag mati-matian bersamanya walaupun mereka dikirim ke medan pertempuran yang mereka sama sekali tidak berpeluang menang. Raja Kogoeryo yang mengetahui ini melalui mata-matanya segera membebaskan Chuncu sebelum Ratu Silla memberikan perintah pengiriman pasukan.
Mengenai Chuncu ini manuskrip sejarah Jepang Nihongi mendeskripsikannya sebagai orang yang tampan, yang berbicara dan tersenyum dengan sopan (talked and smiled agreeably). Pada tahun 647, disebutkan Chuncu telah menjadi Menteri Utama (Superior Minster, Perdana Menteri).
Pada musim panas bulan keenam di tahun 660 M, dimulai serangan besar-besaran terhadap Baekje. Dalam pasukan ini terdapat juga Raja Munyol dan Pangeran Pommin. Dalam peperangan ini Silla dibantu pasukan Tang yang dipimpin oleh Jenderal Su Ting-fang. Tentara Silla dan tentara Tang menyerang Ibukota Baekje, Sabi, dari arah yang berlawanan. Kemudian terjadilah pertempuran yang sangat terkenal dalam sejarah Korea, Hwangsanbeol. Dan dalam pertempuran ini Silla dengan sekutunya berhasil menang.
Pada tahun 668 M, Kaisar Tang menugaskan Ying Li untuk memimpin serangan terhadap Kogoeryo. Tang meminta bantuan sekutunya Silla. Untuk membantu Tang, Raja mengutus Humsun dan Inmun yang masih bertalian darah dengan Yusin untuk memimpin pasukan. Dalam Samguk Yusa disebutkan bahwa pada tahun 668 tersebutlah Kogoeryo jatuh, namun Tang berusaha untuk menempatkan pengaruhnya di tanah Korea bekas kerajaan Kogoeryo. Akhirnya pada tahun 676, di masa Raja Munmu, Silla berhasil mengusir pasukan Tang dan menyatukan semenanjung.
Kemudian Raja Munmu memberi Yusin gelar Sink’ul-ibulch’ihan atau Perdana Menteri Yang Agung. Gelar tertinggi yang ada di Silla pada saat itu sebenarnya adalah Ibulch’ihan atau Perdana Menteri yang sebelumnya juga telah diperoleh Yusin dari Raja Munyol. Raja Munmu juga memberinya hak masuk dan keluar istana secara bebas, juga memberikan hadiah harta yang sangat berlimpah. Selain dua gelar tersebut, pada tahun Setelah kematiannyapun ia masih menerima gelar dari Raja Hungdok, yaitu Hungmu Taewang, atau “Raja Agung di Perperangan.”
Pada tahun 673, tahun ke 13 dari masa Raja Munmu, di musim panas di bulan ke-enam, banyak orang melihat orang-orang berpakaian zirah lengkap dengan senjata yang keluar dari rumah Yusin sambil menangis. Namun, tiba-tiba saja orang-orang tersebut raib entah ke mana. Yusin mengatakan bahwa mereka adalah penjaga rahasianya yang merasa bahwa ia akan mati sehingga mereka meninggalkannya. 10 hari kemudian ia sakit. Di hari pertama bulan ketujuh, Yusin menghembuskan nafas terakhirnya di usia 79 atau 78 tahun. Ia kemudian dimakamkan dengan upacara besar di Kúmsanwon, kaki Gunung Sohwa, dekat Gyongju.

25 Februari 2010

Queen Seon Deok in Silla

Sejarah Dinasti Silla (Queen Seon Deok)




Sejarah Dinasti Silla


Ratu Seon deok adalah wanita pertama yang menjadi seorang ratu di kerajaan Silla Korea. Pada tahun 632 M Ratu Ma-ya, Ibu Seon Deok, tidak dapat memberikan anak laki-laki untuk menjadi raja, sehingga Raja Chinpyong mengirimnya ke sebuah biara di pegunungan untuk menjadi biarawati. Hal ini menjadi kesedihan untuk Soen deok, ia berkata, "Biara telah menelan banyak orang yang saya cinta." Setelah Ratu Ma-ya pergi, Raja Chinpyong, yang telah memerintah selama lima puluh tahun, menikah lagi dengan seorang wanita yang juga tidak dapat memberikan anak laki-laki. Karena Seon Deok adalah putri sulung, jadi Seon Deok menjadi ratu setelah raja meninggal. Dia menjadi ratu yang paling terkenal dari negara Korea.

Ratu Seon Deok lahir di Korea pada 610 A.C.E. Dia berkuasa selama empat belas tahun, memegang wilayah bersama-sama melawan ancaman internal dan eksternal. Selama periode ini, perempuan sudah memiliki tingkat pengaruh tertentu sebagai penasihat, ratu janda-janda, dan bupati. Seluruh kerajaan, perempuan kepala keluarga karena garis keturunan matrilineal di samping ada garis patrilineal. Model Konfusian, yang menempatkan perempuan dalam posisi subordinat dalam keluarga, tidak memiliki pengaruh besar di Korea sampai abad kelima belas dan sebagian besar orang di seluruh kerajaan percaya dalam Buddhisme, Taoisme, dan Shamanisme. Selama kerajaan Silla, status perempuan masih relatif tinggi.

Awal hidupnya, seon Deok telah memperlihatkan pemikran yang sangat cepat. Sebagai contoh, ketika ia berusia tujuh tahun, ayahnya menerima hadiah dari Kaisar Cina. itu adalah lukisan Peony yang indah, disertai sekotak bibit bunga itu. Seon Deok berkomentar bahwa bunga itu indah, tapi sayang, tidak memiliki bau yang harum. Ayahnya bingung dengan ucapanyanya, dan bertanya padanya bagaimana dia bisa tahu itu, karena ia belum pernah melihat Peony sebelumnya. Seon Deok menjawab bahwa, jika bunga memiliki bau yang harum, akan ada kupu-kupu dan lebah di dalam lukisan, dan ini tidak ada. Untuk membuktikannya kemudian benih ditanam, bunga-bunga tumbuh, dan perkataan Seon Deok terbukti benar.

Seon Deok juga menunjukkan rasa ingin tahu pada bintang-bintang dan langit selama masa kanak-kanaknya. Dia akan pergi keluar dan mengamati bintang-bintang setiap malam. Seon Deok kebanyakan mempelajari bintang-bintang sendirian tapi belajar beberapa fakta dari Royal astronom. Dia mempelajari cara Buddha dan Konghucu. Pada usia lima belas tahun, ia belajar Konfusius dengan Tuhan Lin Fang, para duta besar dari Cina, dan juga seorang astronom. Tuhan Lin Fang memperkenalkan kalender resmi baru kepada Raja, ayah Seon Deok dan meyakinkan Raja bahwa kalender cina itu lebih unggul dari pada “the Korean one”. Seon Deok memandang ke depan untuk membahas astronomi dengan dia. Tapi Lin Fang merasa bahwa tempat seorang wanita hanya di rumah dan tentu saja tidak di dunia ilmiah. Dia berkata pada Seon Deok, "Tentunya Anda tidak bisa membayangkan aku akan berbicara sesuatu dengan serius, dengan seorang wanita muda? Ini akan menjadi tidak wajar, dan sepenuhnya terhadap hukum kesopanan." Salah satu peristiwa yang istimewa di Korea adalah saat gerhana matahari itu akan terjadi, Seon Deok menghitung waktu bahwa hal itu akan terjadi, dan ternyata itu jam yang berbeda dari apa yang diperkirakan pada Chinese Sui calendar. Dengan keterampilan dan pengetahuan astronomi yang baik, dia telah membuktikan bahwa Cina salah perhitungan untuk gerhana. Sayangnya pendapat Seon Deok ini membuati murka duta besar Cina, Tuhan Lin Fang, yang memperkirakan tanggal yang salah. "Astronomi bukan untuk perempuan," kata Lin Fang. "Pergilah! Lakukan apa yang dilakukan oleh seorang perempuan seperti merajut." Seon Deok berusaha tetap pada pendiriannya, tapi ia bergeming. Lebih buruk lagi, ayahnya setuju dengan Duta Besar dan melarang putrinya untuk mempelajari bulan dan bintang-bintang. "Apakah kita akan pernah tahu kebenaran tentang bintang-bintang? Aku terlalu muda untuk usaha teori tentang alam semesta kita. Aku hanya tahu bahwa aku ingin memahami lebih dalam. Aku ingin tahu semua yang aku bisa ketahui. Kenapa harus dilarang?"

Salah satu kontribusi Seon deok khusus untuk ilmu pengetahuan adalah pembangunan Observatorium Chonsongdae, yang ia memohon ayahnya untuk membangun selama bertahun-tahun. Yang memberikan Seon Deok kesempatan untuk melihat bintang-bintang dan langit lebih dekat. Cara dibangun Observatorium Chonsongdae sangat menarik. Dia menggunakan batu 365, satu untuk setiap hari dalam setahun. Ini adalah 27 tingkat tinggi karena Sonduk adalah penguasa-27 Silla. Menara ini dibangun pada platform dari 12 ubin untuk 12 bulan. Chomsongdae adalah 29 meter dan tinggi sampai berdiri today! Ini adalah sisa observatorium tertua di Far East.

Pemerintahan Seon Deok adalah a violent one; pemberontakan dan pertempuran di kerajaan tetangga dan Koguryo Paekche mengisi hari-harinya. Paekche, di bawah Raja Mu, bermaksud menghancurkan Kerajaan Silla. Kerajaan Koguryo begitu kuat sehingga dapat mengalahkan pasukan kaisar Tang Cina. Ketika Koguryo dan sekutu melawan Paekche Silla, Seon Deok mencari bantuan dari dinasti Tang. Jadi, ia memulai mendukung kebijakan dari dinasti Tang yang akan membantu membuka jalan untuk penyatuan semenanjung di bawah Silla. Dia memelihara hubungan baik antara semenanjung Korea dan Cina. Seon Deok juga mengirim banyak mahasiswa untuk pergi ke Cina untuk belajar. Biarawan Korea, kembali dari Cina mempelajari Buddhisme, mendorong studi Buddhisme. Seon deok melanjutkannya dengan memiliki kuil Buddha di Punhwangsa dan Yongmyosa.

Selama bertahun-tahun, Seon Deok mengabdikan dirinya untuk memperbaiki kehidupan rakyat dan untuk memperkuat pertahanan serta menyediakan keamanan yang lebih besar dikerajaan untuknya. Seon Deok membangun salah satu bangunan terkenal dari Korea, Sembilan berjenjang Hwangnyongsa pagoda, yang menyimbolkan nasib Silla menaklukkan sembilan negara Asia Timur lain dan menerima upeti dalam kesetiaan mereka dan juga untuk melindungi kerajaan dari invasi asing . Sayangnya, konstruksi yang terkenal ini dihancurkan selama invasi Mongol di abad ke-13, namun masih ada cukup dari yayasan tersisa sehingga generasi selanjutnya masih bisa mendapatkan ide dari mantan kemuliaan.
Dengan kekuatan untuk meramal masa depan, Ratu Seon Deok dapat meramalkan kematiannya, yang akhirnya menjadi benar. Ratu Seon Deok, meninggal pada tahun 647 M. Meskipun dia akhirnya menikah, sayangnya tidak ada ahli waris yang menjadi keturunannya , laki-laki atau perempuan. Tanpa ahli waris, Seon Deok menurunkan tahta raja Silla kepada sepupunya, Chindok, anak perempuan paman Seon Deok.

Seon Deok sangat dihormat sebagai penguasa mungkin telah diperkuat oleh tradisi kuno perdukunan perempuan, yang terkemuka di Korea dan di antara beberapa orang. Sampai saat Seon Deok , kata dukun itu diasumsikan berlaku untuk perempuan. Dukun memiliki kekuatan besar yang diakui perantara antara dewa dan manusia. Beberapa memimpin upacara nasional, tetapi sebagian besar semacam imam keluarga, peran yang biasanya diwariskan. Melalui semangat kepemilikan, dukun melakukan penyembuhan dan pengusiran setan, keluarga mengungkapkan penyebab perselisihan dan menyarankan pada resolusi mereka, mengambil keberuntungan hari untuk pernikahan atau pemakaman, dilakukan ritual untuk menjamin kemakmuran terus-menerus, dan menyembuhkan mereka yang patah di tubuh atau jiwa. Sebagai foretellers masa depan, dukun mempunyai kekuatan yang sangat besar . kebenaran Soujourner, seorang budak hitam yang tinggal di pemukiman Belanda di New York, mengatakan, "Nilai dari ras harus diukur oleh karakter dari wanita."

Bukan hanya kemampuannya untuk mengantisipasi kejadian, juga kebaikan hatinya. Selama pemerintahannya, orang-orang sangat dipengaruhi oleh budaya Cina. Mereka beralih ke mengenakan rok dan atasan jaket. Rok pita diikatkan di dada, dipengaruhi oleh Cina Tang mode. Selama ini mereka mengenakan lengan pendek atau tanpa lengan rompi dan selendang panjang di atas bahu yang menggantung di bawah lutut. Sepatu dari kulit atau sutera. Mereka memakai rambut mereka digulung dan diikat dengan jepit rambut dan ornamen tambahan pin. Mereka juga mendirikan banyak kuil Buddha dan sekolah. Periode Silla dikenal sebagai zaman keemasan dalam sejarah Korea
.

Best Casts in Queen Seon Deok



Best Casts in Queen Seon Deok







Best Casting so Far..




1. Nam Ji Hyeon benar2 membuatku terpesona. Serius, umurnya baru 12 tahun siswi pertama sekolah menengah. Tapi aktingnya bo..





Nona satu ini mampu bersaing dengan pemain veteran seperti Seo Yung Hui (So Hwa) and An Kang Gil (pemeran Chil Sook), belum lagi dengan Go Hyun Jung (Lady Mi Shil).





Penulis Kim Young hyeon dan Sutradara Park Hong Gyun juga memuji aktingnya.

Nam Ji hyeon : "Seperti mimpi saja bisa memerankan Queen Seondeok. Selama ini aku cuma membacanya dari buku sejarah."



Sutradara Park : "Dia (Ji Hyeon) memiliki bakat menjadi aktris dan seseorang yang dapat diharapkan." Ji hyeon cukup berani menangkap ular dengan tangan kosong dan saat pemeran So Hwa dan Chil Sook terganggu oleh iklim gurun yang ganas (panas di waktu siang, dan dingin 20 derajat dibawah 0 saat malam), ji hyeon tidak terganggu sama sekali dan tetap fokus.



Nam Ji Hyeon : "Deok Man remaja memiliki kepribadian yang mempesona, dan memiliki keinginan kuat dalam hatinya, dan aku kira dia sangat mirip denganku kalau dilihat dari sisi itu. Aku senang sekali melihat hal-hal yang baru, seperti pergerakan gurun yang tiada henti, tapi aku sedikit homesick..." Karena aku harus berjalan dan berlari di gurun pasir dengan unta sepanjang hari dari siang sampai malam, saat aku kembali ke sekolah semua temanku menggodaku. Mereka bilang aku benar-benar terbakar matahari.



Karakter Deok Man benar2 menarik, dia memperlihatkan hubungan ibu dan anak yang sangat erat dengan So Hwa. Deok Man selalu ingin melindungi ibunya, dia merasa dia harus menolong ibunya. Biasanya di drama sageuk (historical), orang tua yang selalu berkorban untuk anaknya. Tapi Deok Man berbeda, dia benar2 cepat dewasa dan matang dalam berpikir.



Aku paling senang dengan cara Deok Man memperlihatkan minat pada hal-hal baru, dia senang sekali dengan buku dan ilmu pengetahuan.
Ini berarti So Hwa berhasil mendidik Deok Man menjadi gadis yang pintar, ceria, penuh percaya diri, brilliant, setia kawan, dan pemberani.





2. Gu Hyun Jung, biarpun ia memerankan Lady Mi Shil yang .. I don't know, out of spoken..menurutku dia mampu membuat Lady Mi Shil menjadi seorang dengan kepribadian kompleks. Go Hyun Jung mampu menampilkan kharisma Mi Shil yang haus kekuasaan, dengan kejam sekaligus penuh rasa kasihan jika melihat musuhnya. Coba amati cara Mi Shil memandang lawannya. Cara Mi Shil memandang mayat Raja Jinheung atau Mi Shil menanggapi berita kematian putra Raja Jinpyeong. Di satu sisi, ia merasa senang tapi di sisi lain terlihat rasa sedih (?)





Hanya sedikit seringai atau senyuman dari Mi Shil mampu membuat orang merasa ngeri. Biasanya karakter antagonis di Kdrama selalu memiliki satu sisi yaitu jahat, tapi Mi Shil menurutku sedikit beda. Dia jahat dan kejam, tapi pada saat yang sama penuh dengan belas kasihan dan kelembutan. Really confusing...menyembunyikan kejahatan dibalik senyuman dan kharismanya.





Mungkin itu sebabnya banyak pria rela menundukkan diri di kaki Mi Shil. Sebut saja Seol Won Rang, aku benar2 gak habis pikir. Seol Won adalah panglima Hwarang tapi biarpun tahu Mi Shil hanya menginginkan kekuasaan, Seol won tetap mendukungnya. Belum lagi Se jong. Aku heran kalau melihat Mi Shil, Seol Won Rang, Se Jong dalam satu scene (sering lagi). Biasanya cewe yang dimadu. Ini cowonya yang dimadu. Paling tidak ada 4 pria di sekitar Mi Shil : Raja Jinheung. Raja Jinji, Seol Won Rang, and Se Jong. Astaga...

Mi Shil masih mengincar Raja Jinpyeong lagi!



Tapi tetap saja, aku suka akting Gu Hyun Jung dan personally aku selalu menunggu scene-nya Mi Shil he..he.. Benar-benar complicated.



Gu Hyun Jung harus dipuji oleh aktingnya. Dia tidak memperlihatkan kecantikan atau sebagai penggoda yang berlebihan, tapi setiap Mi Shil muncul ada semacam kharisma. Padahal Gu Hyun Jung belum pernah main drama tradisional sebelumnya.

Wyol Ya

Wyol Ya the cool guy in Queen Seon Deok



Wyol Ya, Prince of Daegaya





Anggota ke-4 dari F4 versi Queen Seon Deok sudah muncul di ep 26! Wyol Ya - and he's really cool...! ha..ha




Siapa Wyol Ya ?



Menurut pengakuannya, wyol Ya adalah putra pertama dari Putra Mahkota Wyol Gwang (Putra Mahkota terakhir) dari Daegaya. Pemimpin organisasi pemberontak Bo Gya Hoe.




Menurut legenda Samguk Yusa, 6 butir telur turun dari langit dan menjadi 6 Raja. 6 anak lelaki lahir dan salah seorang darinya, adalah Suro menjadi Raja Geumgwan Gaya. 5 lainnya menjadi Raja Gaya yaitu : Daegaya, Seongsan Gaya, Ara Gaya, Goryeong Gaya, dan Sogaya.

Daegaya jatuh ke tangan Silla dibawah jenderal Kim Isabu th 562 M.



Dalam serial QSD, Wyol Ya akhirnya setuju beraliansi dengan Kim Yu Shin dan menjadi pengikut Seondeok. Wyol Ya juga menjadi nangdo sekaligus mata-mata untuk Kim Yu Shin. Wyol Ya juga terbukti cukup setia kawan dengan Kim Yu Shin. Mereka hampir bermusuhan karena sebagai pangeran Daegaya, Wyol Ya berpikir Kim Yu Shin dan keluarganya menghianati Gaya. Kim Yu Shin sendiri dari Geumgwan Gaya.



Wyol Ya diperankan dengan cukup apik oleh Joo Sang Wook (Juli 1978). So far, Joo sanggup memerankan Wyol Ya yang berkharisma, mau ngga mau kan dia Pangeran jadi pasti punya wibawa, cool, setia kawan, berhati-hati, dan mau menundukkan diri di bawah Ratu Seondeok.



Well, another one hot commodity ha..ha..




Drama yang pernah dibintangi Joo Sang Wook :


Queen Seon Duk (MBC, 2009)


That Fool (KBS2, 2009)


Chun Ja's Happy Events (MBC, 2008)

One Mom and Three Dads (KBS2, 2008)


Kimcheed Radish Cubes (MBC, 2007)


Air City (MBC, 2007)

23 Februari 2010

Gallery



















































bwat yang mau Download Ostny QSD klik ja disini!!!

Ending QSD


Queen SeonDeok


Seondeok adalah tokoh nyata dalam sejarah Korea. Ia memerintah Silla dari tahun 632-647 M, merupakan pemimpin Silla ke-27 dan merupakan ratu pemimpin kerajaan pertama di Silla. Ia adalah putri kedua dari Raja Jinpyeong yang memerintah dari Silla dari 579-632.
Seondeok memiliki beberapa prestasi sebagai ratu. Ia membangun observatorium pertama di timur jauh (far east), Cheomseongdae. Ia juga membangun hubungan dengan Dinasti Tang di dataran China dan mengirimkan para ilmuwan Silla untuk belajar ke sana. Hubungan dengan Dinasti Tang ini sangat berharga bagi Silla karena pada akhirnya Silla berhasil mengembangkan wilayahnya dengan bantuan dan sokongan dari Dinasti Tang. Seondeok adalah pemeluk Budha dan ikut membantu penyelesaian kuil Budha.
Terdapat berbagai legenda tentang Seondeok. Diantara legenda tersebut adalah legenda tentang kecerdasannya. Saat ayahnya menerima hadiah dari Kaisar Taizong Dinasti Tang. Hadiah tersebut berupa sejumlah benih bunga dan lukisan mengenai bunga tersebut. Soendeok saat melihat lukisan tersebut menyatakan bahwa bunga tersebut bentuknya indah tetapi tidak memiliki bau yang wangi. Menurutnya jika bunga tersebut wangi tentulah akan dihinggapi kupu-kupu ataupun lebah tetapi dalam lukisan mengenai bunga tersebut tidak terdapat lebah maupun kupu-kupu. Di kemudian hari pernyataan Seodeok terbukti.
Legenda lain adalah ketepatan ramalannya. Pada suatu musim dingin, Seondeok mendengar segerombolan katak putih bersuara di dekat kolam Gerbang Giok (Jade Gate). Seondeok menginterpertasi peristiwa ini sebagai serangan dari Kerajaan Baekje, dimana katak dinterpertasi sebagai tentara, putih dinterpertasi sebagai barat (putih dalam astronomi kala itu merupakan warna perlambang barat) dan kolam Gerbang Giok dinterpertasi sebagai perempuan. Artinya tentara Bakje sudah berada di daerah Lembah Wanita (Woman’s Valley). Saat itu, sang ratu segera mengirim jenderalnya ke daerah tersebut. Pasukannya berhasil menyergap dua ribu pasukan Baekje.
Seondeok digantikan oleh sepupunya yaitu Ratu Jindeok yang memerintah hingga tahun 654. Setelah masa dua ratu tersebut, Silla kembali diperintah oleh seorang raja, yaitu Raja Taejong Muyeol. Muyeol merupakan ponakan Seondeok, anak dari kakaknya Cheonmyong. Nama kecil Muyeol adalah Kim Chooncu, karakter ini juga muncul dalam serial The Great Legend Queen Seon Deok. Raja inilah yang nanti akan memulai usaha mempersatukan semenanjung Korea di bawah kekuasaan Silla. Ia bersama Jenderal Kim Yushin dengan bantuan Dinasti Tang mengalahkan Kerajaan Baekje.
Selain Seondeok terdapat tiga ratu yang memerintah Silla, yaitu Ratu Jindeok dan Jinseong. Namun Seondeok menjadi special karena ia adalah perempuan pertama yang memerintah Silla. Silla juga pernah diperintah Seondeok lain selain Ratu Seondeok, yaitu Raja Seondeok yang memerintah dari 780 hingga 785 Masehi.

The Sims 3 - New Real House