24 Juli 2012

NASA Bakal Jelajahi Pegunungan di Mars

Oleh: Ahmad Taufiqqurakhman

INILAH.COM, Washington - NASA melalui kendaraan rover-nya bakal mulai menjelajahi pegunungan di planet Mars.
Seperti dikutip dari Borneo Post, kendaraan Rover Mars milik NASA yang bernama Curiosity, pada Agustus 2012 akan mendarat di planet Mars dan akan mendekati target pegunungan. Demikian diungkap pihak NASA.
Dengan misi menggali serta mencari kehidupan mikroba, Curiosity akan mendarat 6,5 km mendekati gunung di Mars.
"Pendaratan ini akan memperpendek jarak sebelumnya dari lokasi target," ujar Pete Theisinger, Project Manager Mars Science Laboratory di NASA Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California, AS.
Kendaraan seukuran mobil itu diluncurkan dari pangkalan Florida pada November 2011. Curiosity diperkirakan akan sampai di Gale Crater, Mars, pada 6 Agustus 2012.

Wow! Astronom Temukan Planet Terbuat dari Berlian

INILAH.COM, London – Bisa dikatakan penemuan ini merupakan penemuan permata. Astronom yakin berhasil menemukan sebuah planet yang keseluruhannya terbuat dari berlian.
Ilmuwan University of Manchester mengaku berhasil menemukan bintang masif di Bima Sakti yang berubah menjadi planet kecil batu berharga itu. Tim riset internasional awalnya mendeteksi bintang tak biasa yang disebut pulsar.
Kemudian, peneliti menggunakan teleskop di observatori di Cheshire untuk menelitinya. Temuan ini kemudian menuntun ilmuwan menemukan tarikan gravitasi planet tetangga kecil yang mengorbit pulsar seperti ditulis Dailymail.
Pulsar merupakan bintang berputar yang memiliki diameter lebih dari 16 kilometer atau seukuran kota kecil yang memancarkan gelombang radio. Tim gabungan Australia, Jerman, Italia dan Amerika Serikat (AS) ini menduga, planet ini merupakan peninggalan bintang aslinya.
Anggota tim Dr Michael Keith mengatakan, “Sisa ini kemungkinan adalah karbon dan oksigen besar. Karena bintang terbuat dari elemen yang lebih ringan seperti hydrogen." Artinya, sebagian besar bintang ini serupa berlian.
Bintang yang dijuluki PSR J1719-1438 dan planetnya terletak empat ribu tahun cahaya dari rasi bintang Serpen. Meski kecil, massa planet ini sedikit lebih berat disbanding Yupiter.
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science.

'Monster' Magnet Luar Angkasa Langka Ditemukan


INILAH.COM, Paris - Teleskop luar angkasa berhasil mengidentifikasi kelahiran langka dari bintang mati berputar. Bintang ini diduga merupakan pulsar atau magnetar.
Dilansir oleh UPI, Magnetar merupakan bintang neutron, inti mati dari bintang raksasa yang jatuh setelah semua bahan bakarnya terbakar habis dan meledak dalam supernova.
Tampak, di kejadian ini ada emisi sinar-X dan medan magnet paling intens di dunia yang dikenal sebagai semesta.
Pulsar merupakan bintang neutron berputar yang memiliki medan magnet yang tak terlalu kuat yang tampak seperti gelombang radio yang berputar dengan cepat.
Bintang yang baru saja ditemukan ini nampaknya merupakan hibrida dari kedua bintang tersebut.
Medan dalam berkali-kali lipat lebih kuat dari medan magnet luar dan membuat bintang ini masuk dalam kelas baru ‘magnetar medan rendah,’ kata astronom.
Temuan magnetar kedua ini menunjukkan, perilaku di luar angkasa tampaknya lebih biasa terjadi dari perkiraan.

Misteri Dibalik Pasir Hisap

Pasir Hisap
Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2000 jiwa manusia.
Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup.
Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar.
Akan larut jika permukan pasir hisap terganggu
Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hisap sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas.
Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.
Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hisap yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.

Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.
Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.
Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.
Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil
Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hisap umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hisap tersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga.
Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut. Setelah di kalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.
Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hisap “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu.
Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hisap tersebut untuk sementara waktu.
Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap
Sebenarnya sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.
Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.
Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.

Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.
Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.
Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.
Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.
Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.
Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.
Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.
“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.
Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.
Sabar dan tenang
“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.
Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.
Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.
Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.

Lubang Hitam Ini Melahap Bintang

Astronom yang mengira berhasil memecahkan misteri kilatan tak biasa di galaksi jauh mengatakan, kilatan itu berasal dari lubang hitam masif yang melahap bintang. Seperti apa?
Energi luar biasa itu pertama kali dideteksi satelit Swift NASA pada 28 Maret lalu. Kemudian, keberadaan energi ini dipastikan pesawat luar angkasa dan teleskop di Bumi. Awalnya, beberapa ilmuwan mengira kilatan itu merupakan ledakan sinar Gamma dari bintang jatuh.
Namun, kilatan dari bintang jatuh biasanya hanya bertahan beberapa jam saja. Pada kilatan ini, kilatan tak menghilang melainkan terus mengilat berlanjut menjadi lebih terang dan memancarkan radiasi energi tinggi beberapa bulan kemudian.
Setelah meneliti data, ilmuwan menyimpulkan, bintang berukuran tak terduga seukuran matahari terhisap lubang hitam kuat. Saat lubang hitam menghisap bintang, terpancar sinar energi ke Bumi yang terekam teleskop. ‘Pesta bintang’ ini terjadi di jantung galaksi 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sekitar enam triliun mil).
“Jelas kejadian berbeda dari yang pernah kita lihat,” kata astronom Joshua Bloom di University of California, Barkeley yang mengklasifikasikan peristiwa langka ini.
Lubang hitam sendiri merupakan inti super padat berputar dari galaksi yang menghisap apa pun di sekitarnya.
Hingga kini, cara tumbuh besarnya masih menjadi misteri. Ilmuwan mengira, observasi terbaru ini bisa membantu memahami cara terbentuknya galaksi. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science.

Ini Dia Rahasia Menyeramkan Lubang Hitam

Lubang HitamLubang hitam memiliki ukuran yang sangat luar biasa besarnya saja miliaran kali besar matahari semua benda yang berada di dekatnya maka akan di sedot kedalam lubang hitam kini besarnya semangkin menghawatirkan sudah banyak benda yang di hisapnya sehinga ukuranya semangkin tamabah besar.
Para peneliti dari University of Leicester di Inggris dan Monash University di Australia mengungkapakan hasil temuanya lubang hitam bisa tumbuh sangat besar dalam waktu sangat cepat.
Lubang hitam tumbuh dengan menghisap gas yang membentuk sebuah disk di sekitar lubang dan spiral dalam dan baiasanya lubang hitam tidak bisa dengan cepat tumbuh kini dengan adanya tabrakan antara benda lubang hitam kini tumbuh dengan cepat dan bisa saja sebsar alam semsta dan menyedot apa aja.
“Lubang hitam tumbuh sangat cepat setelah peristiwa Big Bang,” katanya. Lubang hitam tumbuh dengan menyedot gas yang ada di semesta.
“Perhitungan kami menunjukkan, lubang hitam bisa tumbuh seribu kali lebih cepat ketika menghisap gas,” kata Chris Nixon dari Leicester.
Setiap galaksi memiliki lubang hitam seperti Galaksi Bima Sakti yang memiliki lubang hitam dengan berat miliaran kali berat dari matahari
“Hampir tiap galaksi memiliki lubang hitam di pusatnya,” kata peneliti Leicester, Andrew King seperti dikutip UPI.
Yang menjadi ketakutan saat ini adalah dengan pertumbuhan besar lubang hitam yang sangat cepat maka lubang hitam ini bisa saja menghisap semua yang ada di galaksi bima sakti salah satunya bumi bisa saja terisap di dalamnya.

Lubang Hitam Pemakan Asteroid Mengancam Bumi


Apa jadinya kalau Bumi pelanet tempat kita tingal sampai di makan oleh sebuah lubang hitam raksasa pastinya inilah akhir dari kehidupan manusia di bumi.
Para ilmuan NASA mendeteksi sebuah cahaya terang yang berada di sebuah lubang hitam yang bernama   Sagitarius A. energi yang keluar dari lubang hitam ini mencapai 100 kali lebih terang dibanding lubang hitam biasa.
Paarahnya lagi letak luabang hitam ini berada  tepat di pusat Bima Sakti. Lubang hitam ini diduga melahap asteroid dan menciptakan api yang bahkan bisa tampak dari Bumi. Lubang hitam ini juga di kelielingai banyak Asteroid dan komet yang jumlahnya mencapai triliunan.
“Orang ragu apakah asteroid ini dapat terbentuk di lingkungan keras dekat lubang hitam raksasa yang Asteroid ini digunakan lubang hitam sebagai bahan bakar membuat api,” kata kastytis Zubovas dari University of Leicester di Inggris.
Jika bumi kita ini berada dekat dengan lubang hitam ini sama saja akhir dari kehidupan di bumi karena banyaknya astroid yang berada di dekat bumi akan terhisap kedalam lubang hitam ini.
“Jika Bumi berada terlalu dekat Sagitarius A, ini bisa menjadi akhir kehidupan di planet ini,” tutupnya seperti dikutip dari Daily Mail.
Harapan kita dan banyak orang lainya jangan sampai Bumi kita tercinta ini sampai di lahap lubang hitam raksasa yang sunguh menakutkan.

The Sims 3 - New Real House